Minggu, 11 Maret 2012

INSPIRING STORY



Impian Monty
Seorang anak laki-laki bernama Monty. Ayahnya adalah seorang pelatih kuda miskin yang kerjanya melatih kuda-kuda di tiap peternakan. Berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, dari satu peternakan  yang lain. Singkat cerita sang anka sering pindah-pindah sekolah karena mengikuti pekerjaan sang ayah.
Kisah dimulai pada saat Monty mendapat tugas dari guru gambarnya disekolah untuk membuat suatu karangan mengenai apa yang dia inginkan. Akhirnya, pada malam harinya dia berpikir dan mengerjakan karangan itu 7 halaman karangan, yang menakjubkan untuk anak seusia Monty pada saat itu adalah dia menulis ke-7 halaman karangan itu begitu terperinci mengenai peternakan kuda. Karena sang ayah adalah seorang pelatih kuda  sehingga membuat Monty terobsesi sekali mempunyai impian berupa peternakan kuda seluas 200 hektar dan terdapat rumah seluas 4000 m2. Di tengah-tengah peternakan kuda tersebut, semua trak lintasan kuda, arena bertanding, kandang kuda, serta rumahnya digambar jelas dan detail tanpa terlewatkan satu hal kecil pun.
Esok harinya dia menyerahkan hasil karangan tersebut kepada gurunya. Dua hari kemudian semua karangan dikembalikan oleh sang guru kepada murid. Namun, Monty melihat karangan tersebut dengan kecewa karena karangan tersebut mendapatn nilai F serta terdapat tulisan catatan gurunya.
“Mohon bertemu saya setelah kelas.”
Hanya Monty seirang yang mendapat nilai F pada saat itu. Ketika bertemu dengan gurunya Monty langsung protes dengan nila tersebut. Tapi malah sang guru yang balik menyalahkan Monty. Gurunya berkata bahwa semua yang dibuat Monty itu adalah impian yang tidak masuk akal, semua terlalu besar buat anak seukuran engkau, engkau hanyalah seorang anak dari pelatih kuda miskin mana mungkin bisa mewujudkan biaya yang sangat besar sekali, engkau tidak punya latar belakang, bahkan engkau sekarang tidak meyiapkan sedikit pun untuk membangun ini, mana mungkin ini semua terjadi.
“Kamu saya berikan waktu untuk memperbaiki karangan ini, apabila kamu membuat sesuatu yang lebih masuk akal nilaimu akan saya ubah Monty.”
Begitulah kata sang guru terhadap Monty. Akhirnya Monty pulang dan berpikir apakah dia harus merubah semua karangannya.
Dia bertanya kepada sang ayah. Sang Ayah dengan bijak hanya berkata “ Monty, ini semua terserah kepadamu, kerana ini semua menyangkut masa depanmu, engkau sendirilah yang bisa menentuka hidupmu.”
1 minggu kemudian berlalu, akhirnya Monty mengumpulkan karangan tersebut tanpa merubah sedikit pun. Monty kecil hanya menulis, “Guru, engkau boleh menyimpan nilai F tersebut, tapi aku tetap menyimpan impian ini.”
Puluhan tahun telah berlalu sejak kejadian itu. Sekarang Monty besar bercerita kepada grupnya, saya bercerita seperti ini kepada kalian karena guru saya tersebut duduk di lahan peternakan kuda saya seluas 200 hektar dan masuk kedalam rumah saya seluas 4000 m2. Saya masih menyimpan karangan dulu tersebut, bahkan membingkainya dan tetap bertuliskan huruf F untuk nilainya. Dua musim panas yang lalu bahkan guru yang memberi nilai F tersebut datang kepada Monty bersama 30 orang anak kecil lainnya untuk melihat peternakan kuda Monty.
Pada saat pulang sang guru berkata sesuatu kepada Monty : “Monty, sekarang saya bisa katakan kepada Anda. Pada saat saya menjadi guru Anda, saya telah menjadi orang yang mencuri impian banyak dari anak-anak seperti Anda, tetapi Anda sungguh luar biasa untuk terus mempertahankan impian tersebut.”

Dikutip dari : Buku “30 Hari mencari Jati Diri” oleh Aris Ahmad jaya