Gangguan
konversi menurut DSM IV (Kaplan, Sadock, & Grebb, 1994) adalah gangguan dengan karakteristik
munculnya saru atau beberapa simtom neurologis (misalnya buta, lumpuh dll) yang
tidak dapat dijelaskan dengan penjelasan medis maupun neurologis yang ada. Pada
gangguan ini faktor psikologis berkaitan erat dengan awal dan keparahan
gangguan. Menurut Davison & Neale (2001), pasien mungkin mengalami
anesthesia, yaitu kelumpuhan sebagian atau seluruhnya pada tangan atau kaki,
gangguan koordinasi dan kejang, rasa kesemutan, seperti digelitik, atau seperti
ada sesuatu yang merambat pada kulit, tidak sensitif terhadap rasa sakit
(kebal), serta kehilangan atau gangguan sensasi. Pasien juga mungkin mengalami
gangguan penglihatan, misalnya tunnel vision (lapangan pandangan menjadi
terbatas atau menyempit), aphonia (kehilangan suara), anomia (kehilangan atau
hendaya dalam kemampuan penciuman).
Pada
masal lampau, konversi ini dikenal dengan istilah hyteria. Gangguan ini biasanya mulai pada masa remaja atau dewasa
muda, terutama setelah mereka mengalami stres dalam kehidupan. Pada gangguan
ini pasien mungkin menampilkan apa yang disebut la belle indifference,
yaitu sikap tidak peduli atau tidak menunjukkan perhatian terhadap penyakitnya.
Namun perilaku ini juga tidak selalu muncul pada semua penderita konversi.
Freud
(dalam Barlow & Durand, 1995) mengemukakan bahwa terdapat 4 proses dasar
dalam pembentukan gangguan konversi :
1.
Individu mengalami peristiwa traumatik,
hal ini oleh Freud dianggap awal munculnya beberapa konflik yang tidak diterima
dan disadari.
2.
Konflik dan kecemasan yang dihasilkan
tidak dapat diterima oleh ego, terjadi proses represi (membuat hal ini tidak
disadari).
3.
Kecemasan semakin meningkat dan
mengancam untuk meuncul ke kesadaran, sehingga orang tersebut cara tertentu “mengkonversikan”
kedalam simtom fisik. Hal ini mengurangi tekanan bahwa ia harus mengatasi
langsung konfliknya disebut primary gain (peristiwa yang dianggap memberi
imbalan primer dan mempertahankan simtom konversi).
4.
Individu memperoleh perhatian dan
simpati yang besar dari orang-orang sekitarnya dan mungkin juga dapat melarikan
diri atau menghindar dari tugas atau situasi tertentu terdapat secondary gain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar