Kata
Hipersomnia (hypersomnia) berasal
dari kata Yunani hyper, yang artinya “lebih”
atau “lebih dari normal”, dan dari bahasa Latin somnus, artinya “tidur”. Hipersomnia (hypersomnia) primer yang merupakan rasa kantuk yang berlebihan
sepanjang hari yang berlangsung sampai sebulan atau lebih. Rasa kantuk yang
berlebihan ( terkadang disebut sebagai mabuk tidur) dapat berbentuk kesulitan
untuk bangun setelah periode tidur yang panjang (biasanya 8 sampai 12 jam
tidur), atau mungkin ada pola episode tidur siang , muncul setiap hari, dalam
bentuk tidur siang yang diharapkan atau tidak diharpkan (seperti tidak sengaja
tertidur saat menonton TV). Meskipun terdapat fakta bahwa tidur siang biasanya
berlangsung sejam atau lebih, orang tersebut tidak merasa segar saat bangun. Gangguan
ini dipertimbangkan sebagai primer karena faktor penyebabnya bukan berasal dari
tidur yang tidak cukup pada malam hari akibat insomnia atau faktor lainnya
(seperti kebisingan tetangga yang membuat orang tetap terjaga), dari gangguan
psikologis atau gangguan fisik lainnya, atau dari penggunaan obat atau
pengobatan.
Meskipun
banyak dari kita yanga merasa mengantuk sepanjang hari, dan tak jarang dapat
tertidur saat sedang membaca atau menonton TV, orang dengan hipersomnia primer
memiliki periode rasa kantuk yang lebih parah dan bertahan lebih lama yang
biasanya mengakibatkan kesulitan untuk melakukan fungsi sehari-hari, seperti
melewatkan rapat penting karena sulit untuk bangun tidur. Meskipun prevalensi
dari gangguan ini tidak diketahui, survei dari populasi umum menunjukkan
keluhan yang berhubungan dengan rasa kantuk di siang hari mempengaruhi sekitar
0,5% sampai 5% dari populasi orang dewasa (APA, 2000)
Sumber :
Greene, B., Nevid, JS.,
Rathus. 2005. Psikologi Abnormal.
Jakarta : Penerbit Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar